Di tahun 1980-an pendidikan prasekolah dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK) saat anak berusia empat atau lima tahun.
Bahkan, ada orangtua yang langsung memasukkan anaknya ke SD sebagai jenjang pendidikan awal ketika anak berusia enam tahun.
Kondisi itu berbeda dengan masa kini. Para orangtua mulai mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang baik di usia sedini mungkin, agar tidak tertinggal dari anak-anak lainnya.
Itu sebabnya, belakangan ini banyak sekali institusi pendidikan usia dini bermunculan dan menawarkan berbagai macam program pendidikan. Salah satu contohnya adalah sekolah untuk bayi berusia enam minggu! Sebenarnya, seberapa perlukah menyekolahkan Si Kecil di usia sangat dini?
Bermain dan Bersosialisasi
Ada beberapa alasan orangtua tertarik untuk memasukkan anak mereka ke sekolah khusus untuk bayi, atau berbagai macam bentuk PAUD, di antaranya adalah agar Si Kecil memiliki kecerdasan sosial. Sekolah di usia dini juga dinilai dapat menstimulasi perkembangan fisik-motorik dan kognitifnya.
Selain itu, para orangtua berharap Si Kecil dapat belajar memusatkan perhatian dan lebih siap berpisah dari orangtua selama mengikuti aktivitas belajar di sekolah.
Menurut Seto Mulyadi, psikolog anak yang akrab dipanggil Kak Seto, aturan utama jika Anda ingin menyekolahkan Si Kecil di usia prasekolah, carilah sekolah yang bisa membuat ia merasa senang atau istilahnya 'sekolah-sekolahan'.
"Jika ternyata Si Kecil tidak suka bersekolah karena masih ingin bermain di rumah atau tidak mau berpisah dari orangtuanya, jangan dipaksakan," ujar Kak Seto. Jika dipaksakan, dikhawatirkan ia malah menjadi jenuh dan takut. Sehingga ketika usianya sudah cukup untuk masuk sekolah formal (SD), ia malah tidak suka dan malas bersekolah.
"Idealnya, sebuah institusi prasekolah lebih mengutamakan kegiatannya pada kegiatan bermain, berteman, dan bersosialisasi. Pada usia prasekolah, anak-anak tidak diwajibkan untuk bisa membaca dan berhitung," jelas Kak Seto.
Di Rumah Juga Bisa
Meski pendidikan prasekolah banyak manfaatnya, tidak memasukkan Si Kecil ke prasekolah sebenarnya bukan masalah. "Seorang anak tetap bisa masuk SD tanpa harus sekolah TK, sebab untuk masuk SD tidak ada persyaratan ijazah TK," ujar Kak Seto.
Menurut Kak Seto, pendidikan prasekolah bisa diciptakan sendiri di rumah. Anda tidak perlu repot-repot menyiapkan berbagai alat peraga untuk menstimulasi Si Kecil, karena apa pun yang ada di dalam rumah bisa dijadikan alat belajar. Kunci keberhasilannya, Anda punya cukup waktu untuk mendampingi Si Kecil.
Source: http://family.ghiboo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar